Cerita Serigala dan Tujuh anak kambing
Pada zaman dahulu, di pondok kecil di hutan, hiduplah ibu
kambing dan anak-anaknya dengan bahagia. Ibu kambing sangat menyayangi
anak-anaknya. Dia melindungi mereka dari hewan liar di hutan.
Suatu hari, sebelum
pergi mencari makanan, ibu kambing memanggil semua anak-anaknya dan berkata “Anak-anakku, aku akan pergi ke hutan, jangan
bukakan pintu untuk siapapun, jika serigala masuk ke rumah, dia akan memakan
kita semua hidup-hidup. Dia sangat licik, dia akan menyamar menjadi apapun dan
mencoba menipu kalian,” kata si ibu kambing.
“Jadi, bagaimana kami akan mengenalinya?”
tanya salah satu anak kambing.
“Serigala mempunyai suara yang serak,
sedangkan aku memiliki suara yang lembut dan indah, jadi kau bisa langsung
mengenalinya dari suaranya yang berat dan serak,” jawab ibu kambing.
Saat hendak pergi, ibu kambing mengingat satu
hal, dia pun berbalik ke anak-anaknya.
“Satu lagi, kaki serigala berwarna hitam,
sedangkan aku berwarna putih, kalian juga bisa mengenalinya dari kakinya,” kata
ibu kambing.
Ibu kambing pun mencium anak-anaknya satu
persatu lalu pergi ke hutan.
Serigala mengawasi mereka dari jauh,
dilihatnya ibu kambing pergi, dia pun menunggu sebentar.Dia pun datang ke pintu
pondok dan mengetuk pintunya.
“Siapa itu?” tanya
salah satu anak kambing.
“Anak anak, buka
pintunya, ibumu disini, aku membawa makanan untuk kalian” jawab serigala
Tetapi anak-anak kambing langsung mengenali
suara serigala, mereka pun tidak membukakan pintunya. “Kau bukan ibu kami,
suara ibu kami lebih halus dan lebih indah. Pasti kau serigala, kau takkan bisa
menipu kami!” kata anak-anak kambing.
Serigala pun marah
karena tidak bisa menipu anak-anak kambing. Serigala pun pergi ke toko, membeli
kapur dan memakannya. Kini suara serigala terdengar lebih lembut, dia pun kembali
ke pondok dan mengetuk pintu.
“Anak-anakku, buka pintunya, ini ibu kalian,”
kata serigala.
Mendengar suara lembut
serigala, anak kambing benar-benar berpikir itu ibu mereka. Tepat saat mereka mau
membuka pintu, salah satu anak kambing berkata “Tunggu, coba kita periksa dulu
kakinya dari bawah pintu!”
Mereka pun melihat
kaki hitam si serigala dari bawah pintu. Mereka pun tidak jadi membukakan
pintunya.
Serigala pun marah
dan pergi ke toko roti. Si penjual roti sangat terkejut saat melihat serigala
di hadapannya. Serigala meminta tepung dan berkata kalau sekarang dia
vegetarian. Penjual roti pun memberikan sekantung tepung kepada serigala.
Serigala pun pergi. Saar mendekati pondok, dia
menuangkan tepung ke kakinya. Serigala kembali mengetuk pintu pondok dan menyuruh
anak-anak kambing itu membukakan pintu.
Anak-anak kambing tidak
langsung percaya, mereka menyuruh serigala menunjukkan kakinya. Serigala pun
menunjukkan kakinya yang berwarna putih karena diberi tepung. Anak-anak kambing
pun percaya dan membukakan pintu.
Mereka terkejut karena
yang ada di depan pintu bukanlah ibu mereka melainkan serigala. Mereka pun
berlarian dan berteriak minta tolong. Mereka semua bersembunyi di tempat yang
berbeda-beda. Sayangnya serigala sangatlah cepat, dia menangkap anak kambing
itu satu persatu. Hanya ada satu kambing yang tidak dia temukan. Serigala sudah
kenyang jadi dia tak meneruskan mencari kambing ketujuh.
Dia pun pergi ke
halaman yang tak jauh dari pondok. Serigala berbaring dibawah pohon dan mulai
tidur. Tak lama kemudian, ibu kambing pulang. Saat dia melihat pintu pondok
terbuka, dia tahu ada hal buruk terjadi. Saat memasuki pondok, ibu kambing terkejut,
rumahnya sangat berantakan. Ibu kambing pun mencari anak-anaknya satu persatu.
Ibu kambing
meneriakkan nama anaknya satu persatu tetapi tidak ada yang menjawabnya. Saat
dia memanggil anak ketujuh, dia mendengar suara dari dalam jam besar. “Aku
didalam jam besar ibu!” kata anak ketujuh. Ibu kambing pun langsung berlari mendekati
jam.
Ibu kambing segera
mengeluarkan anaknya dari jam besar. Anak kambing dan ibu kambing pun
berpelukan, dia mulai bercerita sambil menangis.
Ibu kambing sangat
marah dan sedih. Dengan satu anaknya yang tersisa, dia berjalan ke halaman.
Kemudian, mereka melihat serigala yang sedang tertidur pulas dibawah pohon. Ibu
kambing mengamati serigala, dia menyadari ada sesuatu yang bergerak.
“Ya ampun apakah
itu anak-anakku yang ada di dalam perutnya?” kata ibu kambing. Ibu kambing pun
menyuruh anak kambing ketujuh mengambil jarum, benang dan gunting. Selagi si
anak kambing mengambilnya, ibu kambing mengumpulkan enam buah batu besar.
Anak kambing pun
kembali dengan membawa jarum, benang dan gunting. Ibu kambing pun mengambilnya
dan mendekati serigala. Dia menggunting perut serigala, anak-anak kambing pun
keluar dari perut serigala satu persatu. Ibu kambing sangat bahagia karena
semua anaknya selamat.
Ibu kambing
memasukkan batu yang tadi ia kumpulkan kedalam perut serigala lalu menjahit
perut serigala dengan jarum dan benang. Serigala tidak merasakan apa-apa karena
dia masih tertidur nyenyak. Ibu kambing dan anak-anaknya pun meninggalkan
serigala.
Ketika serigala
bangun, perutnya sakit sekali. Dia berpikir perutnya sakit karena terlalu
banyak memakan kambing. Karena dia merasa sangat haus, dia pun pergi ke sungai
untuk minum. Tetapi saat berjalan, batu di perutnya saling berbenturan. Ketika
serigala ingin meminum air dan berlutut, dia kehilangan keseimbangan dan
terjatuh ke air. Serigala berteriak meminta tolong, tetapi tidak ada yang
menolongnya. Serigala pun tenggelam.
Ibu kambing dan
anak-anaknya pun pergi ke sungai untuk melihat apa yang terjadi. Mereka bahagia
karena serigala mati tenggelam. Sejak saat itu, ibu kambing dan ketujuh anaknya
hidup dengan damai dan bahagia.
-tamat-
Komentar
Posting Komentar